Panduan Sholat Istikharah Lengkap

Assalamu'alaikum

Ketika kita dihadapakan dengan dua hal yang sulit. Dan kita harus memilih salah satu dari dua hal tersebut, maka bertanyalah kepada Allah Dengan Sholat Istikharah. Berikut, Panduan Sholat Istikharah Lengkap.

Memilih pilihan yang sulit dengan istikharah. Tidak ada yang tau mana yang baik untuk kita, kecuali Allah. Maka Sholat istikharah lah untuk mencari petunjuk.


Rasulullah SAW bersabda: “Apabila salah seorang diantar kalian berniat melakukan suatu urusan, hendaklah dia sholat dua raka’at yang bukan fardhu kemudian hendaklah dia berdo’a , “Allahumma…” (HR Bukhari)

Dalam hadits tersebut dijelaskan waktunya adalah kapan saja dan tidak terikat. Oleh karena itu Imam An-Nawawi berkata, “Istikharah disunnahkan dilaksanakan di segala kondisi sebagaimana dijelaskan oleh nash hadis di atas.” (Al-Adzkar) hal tersebut juga dikemukakan oleh Ibnu Hajar Al-Asqolani (Fathul Bari 11/184)

Tata Cara Sholat Istikharah

Niat

Hal pertama adalah membaca niat. Niat bisa diucapkan secara pelan atau bisa diucapkan di dalam hati.

أُصَلِّي سُنَّةَ اْلإِسْتِخَارَةِ رَكْعَتَيْن لِلَّهِ تَعَال

“Ushalli sunatan istikharati rok ‘ataini lillahi ta’ala.”

"saya niat sholat sunat istikharah dua rakaat karena Allah ta’ala."

Takbiratul Ikhram

Setelah menghadap kiblat, barulah kita bisa memulai sholat istikharah dengan melakukan takbiratul ikhram.

اللهُ أَكْبَر

Allahu Akbar

"Allah maha besar"


Membaca Doa Iftitah

Pada rakaat pertama sebelum membaca surat al-fatihah, di sunnahkan membaca do'a iftitah terlebih dahulu. Do'a iftitah ini hanya dibaca pada rakaat pertama saja.

Doa iftitah

اللهُ أَكْبَر كَبِيرًا وَالْحَمْدُ للهِ كَثِيرًا وَسُبْحَانَ اللهُ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً.أنى وَجَّهْتُ وَجُمِيَ لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ حَنِيفًا مسلما وَمَا أَنَا مِنْ الْمُشْرِكِينَ إِنَّ صَلاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ لَا شريك له وبذلك أُمِرْتُ وأنا من المُسْلِمِينَ

Allahu akbar kabiro walhamdulillahi katsiro wa subhanallahi bukrotaw-wa ashila. Inni Wajjahtu wajhiya lilladzi fatarassamawati wal ardha hanifam-muslima wama anaminal musyrikin. inna shalati wanusuki wamahyaya wamamati lillahirabbil 'alamin. La syarikalahu wabidzalika umirtu wa anaminal muslimin.

"Aku menghadapkan wajahku kepada Sang Pencipta langit dan bumi, dengan penuh ketulusan dan penyerahan. Aku juga tidak tergolong dalam kelompok orang musyrik. Semua salatku, ibadahku, kehidupanku, dan kematianku hanya untuk Allah, Tuhan seluruh alam semesta, tidak ada sekutu bagi-Nya. Oleh karenanya, aku dengan tulus menerima perintah-Nya dan aku adalah seorang muslim."

Membaca Al-fatihah

Setelah membaca do'a iftitah kemudian membaca al-fatihah.

Surat Al-fatihah

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ ۝ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ ۝ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِۙ ۝ مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِۗ ۝ اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ ۝ اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَۙ ۝ صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ ۝

Bismillahir rahmanir rahim, alhamdu lillahi rabbil ‘alamin, ar rahmanir rahim, maliki yaumid din, iyyaka na‘budu wa iyyaka nasta‘in, ihdinash shirathal mustaqim, shirathalladzina an‘amta ‘alaihim, ghairil magh dhubi ‘alaihim, wa ladh dhallin.

"Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Pemilik hari Pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan. Bimbinglah kami ke jalan yang lurus. (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) orang-orang yang sesat."


Membaca Surat Pendek

Setelah surat al-fatihah selesai dibaca, kemudian membaca surat pendek. Namun alangkah baiknya jika surat pendek yang dibaca adalah surat Al-kafirun dan pada rakaat kedua membaca surat Al-Ikhlas.

Surat Al-kafirun 

قُلْ يٰۤاَ يُّهَا الْكٰفِرُوْنَ . لَاۤ اَعْبُدُ مَا تَعْبُدُوْنَ . وَلَاۤ اَنْـتُمْ عٰبِدُوْنَ مَاۤ اَعْبُدُ . وَلَاۤ اَنَاۡ عَا بِدٌ مَّا عَبَدْ تُّمْ . وَ لَاۤ اَنْـتُمْ عٰبِدُوْنَ مَاۤ اَعْبُدُ . لَـكُمْ دِيْنُكُمْ وَلِيَ دِيْنِ 

Qul yaaa ayyuhal-kaafiruun, laaa a'budu maa ta'buduun, wa laaa angtum 'aabiduuna maaa a'bud, wa laaa ana 'aabidum maa 'abattum, wa laaa angtum 'aabiduuna maaa a'bud, lakum diinukum wa liya diin.

"Katakanlah (Muhammad), Wahai orang-orang kafir!, Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah, dan kamu bukan penyembah apa yang aku sembah, dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah, dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah apa yang aku sembah. Untukmu agamamu, dan untukku agamaku."

Surat Al-ikhlas

قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌ . اَللّٰهُ الصَّمَدُ . لَمْ يَلِدْ ۙ وَلَمْ يُوْلَدْ . وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ

Qul huwallahu ahad, allahush-shomad, lam yalid wa lam yuulad, wa lam yakul lahuu kufuwan ahad.

"Katakanlah (Muhammad), Dialah Allah, Yang Maha Esa, Allah tempat meminta segala sesuatu, (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan, Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia."

Salam

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ

Assalamu'alaikum warahmatullah

"Semoga Allah melimpahkan keselamatan dan rahmat-Nya untukmu."

Sebelum salam, gerakan sholat pada sholat istikharah ini sama dengan gerakan sholat fardhu. Tidak ada baca'an khusus yang menyertai gerakan sholat tersebut, yang dibaca adalah baca'an sholat fardhu. Setelah mengucapkan salam, barulah memohon petunjuk kepada Allah SWT dan menyampaikan kepada Allah SWT apa yang sedang dihadapi. 

Panduan Sholat, gerakan dan baca'an lengkapnya silahkan baca disini


Do'a Setelah Sholat Istikharah

اَللَّهُمَّ اِنِّى اَسْتَخِيْرُكَ بِعِلْمِكَ وَاَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ وَاَسْئَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيْمِ. فَاِنَّكَ تَقْدِرُ وَلَآاَقْدِرُ وَلَآاَعْلَمُ وَاَنْتَ عَلاَّمُ الْغُيُوْبِ. اَللهُمَّ اِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ اَنَّ هذَااْلاَمْرَخَيْرٌلِّىْ فِىْ دِيْنِىْ وَمَعَاشِىْ فَاقْدُرْهُ لِىْ وَيَسِّرْهُ لِىْ ثُمَّ بَارِكْ لِىْ فِيْهِ وَاِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ اَنَّ هذَااْلاَمْرَشَرٌّلِّىْ فِىْ دِيْنِىْ وَمَعَاشِىْ وَعَاقِبَةِ اَمْرِىْ وَعَاجِلِهِ وَآجِلِهِ فَاصْرِفْهُ عَنِّىْ وَاصْرِفْنِيْ عَنْهُ وَاقْدُرْلِى الْخَيْرَحَيْثُ كَانَ ثُمَّ رَضِّنِىْ بِهِ

Allaahumma inni astakhiiruka bi'ilmika wa astaqdiruka biqudrotika wa as aluka min fadhlikal 'adzhiimi. fainnaka taqdiru walaa aqdiru walaa a'lamu wa anta 'al-laamulghuyuubi. alloohumma inkunta ta'lamu anna haadzal amro khoirun lii fii diinii wama'aasyii faqdurhu lii wa yassirhu lii tsumma baariklii fiihi wa inkunta ta'lamu anna haadzal amro syarrun lii fii diinii wa ma'aasyii wa 'aaqibati amrii wa 'aajilihi fashrifhu 'annii washrifnii 'anhu waqdurlil khoiro haitsu kaana tsumma rodh-dhinii bihi.

"Wahai Allah, bahwasanya aku mohon pilihan olehMu dengan ilmu-Mu, dan mohon kepastian-Mu dengan kekuasaan-Mu, serta mohon kepada-Mu dari anugerah-Mu Yang Maha Agung, karena Engkaulah Dzat yang berkuasa, sedang aku tiada kuasa, dan Engkaulah Dzat Yang Maha Mengetahui, sedang aku tiada mengetahui, dan Engkaulah Dzat yang mengetahui yang ghoib. Wahai Allah, jika adanya, Engkau ketahui bahwa urusan ini ........ adalah baik bagiku, untuk duniaku, akhiratku, penghidupanku, dan akibat urusanku untuk masa sekarang maupun besoknya, maka kuasakanlah bagiku dan permudahkanlah untukku, kemudian berkahilah dalam urusan itu bagiku. Namun jikalau adanya, Engkau ketahui bahwa urusan itu ......... menjadi buruk bagiku, untuk duniaku, akhiratku, penghidupanku, dan akibatnya persoalanku pada masa sekarang maupun besoknya, maka hindarkanlah aku dari padanya, lalu tetapkanlah bagiku kepada kebaikan, bagaimanapun adanya kemudian ridhoilah aku dengan kebaikan itu."

Setelah sholat istikharah selesai orang muslim yang melakukan sholat istikharah di tuntut untuk melapangkan hatinya atas apa yang menjadi keputusan Allah.

Seperti kata Imam Nawawi yang ada di dalam kitab Al-Adzkar. "setelah melakukan shalat istikharah dan berdoa kemudian lakukanlah tindakan yang sesuai dengan hati nurani". Pendapat Nawawi itu mengambil dari hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu Sunni. "apabila engkau memiliki maksud sesuatu, maka beristikharahlah kepada Tuhanmu sebanyak 7 kali. Lalu lihatlah kepada apa dan siapa hatimu bercondong. Maka di situlah letak kebaikan akan ada".


Jawaban Sholat Istikharah

Banyak yang mengatakan bahwa Allah akan memberikan jawabannya melalui mimpi. Sehingga ketika sholat istikharah selesai dilakukan, harus tidur. Jika bermimpi yang berhubungan dengan apa yang menjadi permasalahannya, bisa dikatakan itu adalah jawaban.

Sayangnya pandangan dan persepsi masyarakat akan hal tersebut kurang tepat, ditambah lagi tidak ada hadist yang mengatakan seperti itu. Memang tidak ada salahnya mengandalkan hasil dari sholat istikharah melalui mimpi, jika mimpinya tersebut adalah hal baik. Yang menjadi permasalahan adalah bagaimana jika mimpi tersebut justru mimpi yang kurang baik.

Mimpi bukan menjadi tolak ukur hasil dari sholat istikharah. Sebab asal mimpi ada 3 macam yaitu :

1. Mimpi yang datangnya dari setan

2. Mimpi yang datang dari Allah

3. Mimpi yang datang dari dalam diri sendiri

Jika kita tidak boleh mengandalkan mimpi setelah melaksanakan sholat istikharah, lalu bagaimana kita mengetahui kalau sholat istikharah kita telah terjawab. Memang sampai saat ini belum ada dalil yang pasti yang membahas mengenai jawaban dari sholat istikharah. Namun kita bisa melihat jawaban sholat istikharah berdasarkan kata dari beberapa ulama yang mengatakan :

1. Seseorang sebaiknya mengambil keputusan yang menjadi keyakinannya, entah itu sesuai dengan suara hatinya maupun tidak. Hal itu dikarenakan kebaikan merupakan sesuatu yang telah menjadi keyakinannya, bukan berasal dari kecocokan di dalam hatinya.

2. Suara hati sering dipengaruhi oleh berbagai hal salah satunya adalah masalah tentang perasaan yang sifatnya subyektif dan tidak ada hadist yang membahas tentang hal tersebut.

Demikian penjelasan singkat tentang, Panduan Sholat Istikharah Lengkap. Semoga bermanfa'at.

Wabillahi taufiq wal hidayah waridho wal innayah. Wassalamu'alaikum

Posting Komentar

2 Komentar