Assalamu'alaikum
Sejarah Sunan Gresik, Syekh Maulana Malik Ibrahim, siapakah beliau dan dari mana asalnya?
Syekh Maulana Malik Ibrahim, yang dikenal dengan Sunan Gresik. Disebut juga sebagai Bapak Wali Songo.
Syekh Maulana Malik Ibrahim yang lebih dikenal penduduk setempat sebagai Kakek Bantal itu diperkirakan datang ke Gresik pada tahun 1404 M. Beliau berdakwah di Gresik hingga akhirnya wafat pada tahun 1419 M.
Sejarah Sunan Gresik, Syekh Maulana Malik Ibrahim. Di Pulau Jawa, tepatnya di wilayah Gresik. Pada masa itu kerajaan yang berkuasa adalah Majapahit. Raja dan rakyatnya mayoritas masih beragama Hindu dan Budha.
Dakwah Sunan Gresik menggunakan cara yang bijaksana dan strategi berdasarkan Al-Qur’an :
اُدْعُ اِÙ„ٰÙ‰ سَبِÙŠْÙ„ِ رَبِّÙƒَ بِا Ù„ْØِÙƒْÙ…َØ©ِ Ùˆَا Ù„ْÙ…َÙˆْعِظَØ©ِ الْØَسَÙ†َØ©ِ Ùˆَجَا دِÙ„ْÙ‡ُÙ…ْ بِا Ù„َّتِÙŠْ Ù‡ِÙŠَ اَØْسَÙ†ُ ۗ اِÙ†َّ رَبَّÙƒَ Ù‡ُÙˆَ اَعْÙ„َÙ…ُ بِÙ…َÙ†ْ ضَÙ„َّ عَÙ†ْ سَبِÙŠْÙ„ِÙ‡ٖ ÙˆَÙ‡ُÙˆَ اَعْÙ„َÙ…ُ بِا Ù„ْÙ…ُÙ‡ْتَدِÙŠْÙ†َ
"Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk." (QS. An-Nahl : Ayat 125)
Sejarah Sunan Gresik, Syekh Maulana Malik Ibrahim. Karna Asal - usul Sunan Gresik sendiri masih diperdebatkan. Beberapa sumber mengatakan bahwa beliau dilahirkan di Samarkand, kata orang jawa Samarakandi. Wilayah Uzbekistan, pada awal abad ke-14.
Kemudian beliau hijrah ke Gujarat, India, dan beliau berkelana ke Malaka hingga sampai di Pulau Jawa.
Bahkan beberapa sumber mengatakan. Bahwa beliau berasal dari Turki dan pernah mengembara di Gujarat sehingga beliau cukup mengerti cara menghadapi orang-orang Hindu di pulau Jawa. Gujarat adalah wilayah Negara Hindia yang mayoritas penduduknya beragama Hindu.
Di Jawa, Syekh Maulana Malik Ibrahim tidak hanya berhadapan dengan masyarakat Hindu, tetapi masih banyak diantara mereka yang tak beragama. meluruskan iman dari orang-orang Islam yang bercampur dengan kegiatan Musyrik. Beliau tidak langsung menentang kepercayaan mereka, melainkan mendekati mereka, beliau tunjukkan kasih sayang, keindahan dan ketinggian akhlak Islami sebagaimana ajaran Nabi Muhammad SAW.
Dari huruf-huruf arab yang terdapat pada batu nisan di makam beliau, dapat diketahui bahwa Syekh Maulana Malik Ibrahim adalah si Kakek Bantal, penolong fakir miskin, yang dihormati para pangeran dan para sultan ahli tata negara pada waktu itu, hal itu menunjukkan betapa hebat perjuangan beliau dalam berdakwah.
Terdapat tertulis dimakam beliau : “inilah makam Almarhum Almaghfur, yang berharap rahmat Tuhan, kebanggaan para pangeran, para Sultan dan para Menteri, penolong para Fakir dan Miskin, yang berbahagia lagi syahid, cemerlangnya simbol Negara dan Agama, Malik Ibrahim yang terkenal dengan Kakek Bantal. Allah meliputinya dengan RahmatNya dan KeridhaanNya, dan dimasukkan ke dalam Surga. Telah Wafat pada hari Senin 12 Rabiul Awal tahun 822 H.”
Sifatnya yang lemah lembut, welas asih dan ramah kepada semua orang, membuatnya terkenal sebagai tokoh masyarakat yang disegani dan dihormati. Kepribadiannya yang baik itulah yang menarik hati penduduk pada sa'at itu. Sehingga mereka berbondong-bondong masuk Agama Islam dengan suka rela.
Dikalangan Masyarakat, Syekh Maulana Malik Ibrahim sangat terkenal, terutama dari kalangan kasta rendah. Sebagaimana diketahui agama Hindu membagi masyarakat menjadi 4 kasta yaitu ; kasta brahmana, kstaria, waisya dan sudra. Dari ke empat kasta tersebut kasta sudra adalah yang paling rendah dan sering di tindas oleh kasta-kasta yang lebih tinggi.
Sunan Gresik atau Syekh Maulana Malik Ibrahim menjelaskan bahwa dalam agama Islam semua manusia mempunyai derajat yang sama. Dihadapan Allah semua manusia adalah sama, yang membedakan adalah iman dan taqwanya kepada Allah SWT.
Taqwa itu letaknya dihati, hati yang mengendalikan segala gerak kehidupan manusia untuk berusaha mengerjakan segala perintah Allah dan menjauhi segala laranganNya.
Setelah pengikutnya semakin banyak, beliau kemudian mendirikan Masjid untuk beribadah. Dalam membangun Masjid, beliau mendapat bantuan dari Raja Carmain.
Kerajaan Cermain berada di pulau dekat Brunei. Menurut ahli sejarah, Raja Cermain masih kerabat dari Syekh Maulana Malik Ibrahim.
Syekh Maulana Malik Ibrahim kemudian mendirikan Pesantren. Pendirian pesantren yang pertama kali di Nusantara itu di ilhami oleh kebiasaan masyarakat Hindu, yang pada sa'at itu para Biksu dan Pendeta Brahmana mendidik cantrik dan calon pemimpin agama di mandala-mandala mereka.
Pada suatu hari Syekh Maulana Malik Ibrahim ditanya tentang : Apakah yang dinamakan Allah itu ?. Dalam bahasa jawa, Allah iku sopo?.
Beliau tidak menjawab bahwa Allah itu adalah Tuhan yang memberi pahala surga kepada hambaNya yang berbakti dan menyiksa dengan siksaan yang pedih bagi hamba yang ingkar kepadaNya.
Jawaban beliau cukup singkat dan jelas, “Allah adalah Zat yang diperlukan keberadaanNya.”
Dua tahun berlalu Syekh Maulana Malik Ibrahim berdakwah di Gresik, beliau tidak hanya membimbing umat untuk mengenal dan mendalami agama Islam, melainkan juga memberi pengarahan agar tingkat kehidupan rakyat Gresik menjadi lebih baik.
Namun, Ada ganjalan di hati Syekh Maulana Malik Ibrahim, dia telah berhasil mengIslamkan sebagian besar masyarakat Gresik. Yang saat itu Gresik merupakan bagian dari wilayah Majapahit. Jika seluruh rakyat sudah memeluk Islam sementara Raja Brawijaya penguasa Majapahit masih beragama Hindu, beliau khawatir akan ada ketegangan antara rakyat dengan rajanya.
Kemudian Syekh Maulana Malik Ibrahim mempunyai rencana mengajak Raja Brawijaya untuk masuk agama Islam.
Hal itu diutarakan kepada Raja Carmain. Ternyata Raja Carmain juga mempunyai maksud serupa. Sudah lama Raja Carmain ingin mengajak Prabu Brawijaya masuk agama Islam. Pada tahun 1321 M. Raja Carmain datang ke Gresik bersama putrinya yang berparas cantik, bernama Dewi Sari, tujuannya dalam misi tersebut adalah untuk memberikan bimbingan kepada para putri istana Majapahit mengenal agama Islam.
Bersama Syekh Maulana Malik Ibrahim rombongan dari Negeri Carmain itu menghadap Prabu Brawijaya. Usaha mereka tidak menghasilkan seperti yang diharapkan. Prabu Brawijaya bersikeras mempertahankan agamanya. Dan berkata Bahwa dia bersedia masuk Islalm jika Dewi Sari bersedia dipersuntingnya sebagai istri. Tetapi Dewi Sari menolak syarat yang di berikan oleh Prabu Brawijaya.
Rombongan dari Negeri Carmain lalu kembali ke Gresik. Mereka singgah di Leran. Pada saat itu terjadi wabah penyakit. Banyak anggota dari negeri Carmain yang diserang wabah penyakit. Banyak diantara mereka yang meninggal, termasuk Dewi Sari.
Kabar kematian Dewi Sari terdengar oleh Prabu Brawijaya, Raja yang memang tertarik dengan kecantikan Dewi Sari. Kemudian berkunjung ke Leran.
Setelah rombongan dari negeri Carmain itu meninggalkan pantai Leran, Prabu Brawijaya menyerahkan seluruh daerah Gresik kepada Syekh Maulana Malik Ibrahim untuk diperintah dibawah kedaulatan Majapahit.
Penyerahan wilayah itu adalah siasat dari sang Raja agar rakyat Gresik yang mayoritas beragama Islam tidak memberontak kepada Rajanya yang masih beragama Hindu.
Demikian sekilas tentang Sejarah Sunan Gresik, Syekh Maulana Malik Ibrahim. seorang waliyullah. Beliau wafat di Gresik pada tahun 882 H atau 1419 M.
Mohon ma'af apabila ada salah kata dan bahasa atau dalam riwayat. Kesempurna'an hanya milik Allah.
Akhir kata, Wabillahi taufiq wal hidayah waridho wal innayah. Wassalamu'alaikum
0 Komentar