Adab dan Tata Cara Bersetubuh yang diajarkan Rasulullah Lengkap dengan Doa

Assalamu'alaikum

Apakah ada Adab dan Tata Cara Bersetubuh yang diajarkan Rasulullah. Apakah ada pula doanya ?.

Begitu indah Islam, hingga saat suami isteri bersetubuh (jima') ada tata caranya. Insyallah artikel kali ini akan membahas Adab dan tata cara bersetubuh yang diajarkan Rasulullah lengkap dengan doa.


Ketika suami isteri akan melakukan jima' atau bersetubuh. Maka lakukanlah seperti yang di ajarkan Rasulullah. Insyallah, anak yang kelak dilahirkan akan menjadi anak yang sholeh dan sholeha, berbudi pekerti dan berbakti kepada orang tua. Amiiin


Berikut Adab dan tata cara bersetubuh yang diajarkan Rasulullah lengkap dengan doa.


Mandi

Mandilah terlebih dahulu. Agar tubuh bersih. Sebagaimana sabda Rasulullah ketika para sahabat bertanya, di saat beliau mandi dahulu sebelum menggauli isteri-isterinya. Jawab Rasulullah :

هَذَا أَزْكَى وَأَطْيَبُ وَأَطْهَرُ

“Ini lebih bersih, lebih baik dan lebih suci.”

Sebelum memulai jima'. Seorang suami, letakkan tangan pada ubun-ubun isterimu dan Membaca do'a, seperti yang di ajarkan Rasulullah  :

 اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِهَا وَخَيْرِ مَا جَبَلْتَهَا عَلَيْهِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ مَا جَبَلْتَهَا عَلَيْهِ

"Ya Allah, aku memohon kebaikannya dan kebaikan tabiatnya yang ia bawa. Dan aku berlindung dari kejelekannya dan kejelekan tabiat yang ia bawa."


Sholat sunnah 2 raka'at

Sebelum bersetubuh kerjakanlah sholat sunnah dua raka’at bersama sang isteri.

Hadits dari Abu Sa’id maula (budak Abu Usaid yang telah dimerdekakan).
Ia berkata: “Aku menikah ketika aku masih seorang budak. Ketika itu aku mengundang beberapa orang Shahabat Nabi, di antaranya Abdullah bin Mas’ud, Abu Dzarr dan Hudzaifah radhiyallaahu anhum. Lalu tibalah waktu sholat, Abu Dzarr bergegas untuk mengimami sholat. Tetapi mereka berkata: Kamulah (Abu Sa’id) yang berhak. Ia (Abu Dzarr) berkata: Apakah benar demikian?. Benar!, jawab mereka. Aku pun maju mengimami mereka sholat. Ketika itu aku masih seorang budak. Selanjutnya mereka mengajariku, "Jika isterimu nanti datang menemuimu, hendaklah kalian berdua sholat dua raka’at. Lalu mintalah kepada Allah kebaikan isterimu itu dan mintalah perlindungan kepada-Nya dari keburukannya. Selanjutnya terserah kamu berdua…!"


Bercumbu

Bercumbu rayu dengan penuh kelembutan dan kemesraan. Agar suasana menjadi romantis dan membangkitkan hasrat untuk untuk jima'.

Do'a sebelum jima'

Berdo’a sebelum jima’ (bersetubuh). Ketika seorang suami hendak menggauli isterinya, bacalah do’a:

بِسْمِ اللهِ، اَللَّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا

“Dengan menyebut nama Allah, Ya Allah, jauhkanlah aku dari syaitan dan jauhkanlah syaitan dari anak yang akan Engkau karuniakan kepada kami.”


Berjima' dengan cara yang disukai

Seorang Suami boleh menggauli isterinya dengan cara bagaimana pun yang disukainya asalkan pada kemaluannya.

Ibnu Abbas radhiyallaahu anhuma berkata, “Pernah suatu ketika Umar bin al-Khathab datang kepada Rasulullah, lalu ia berkata, Wahai Rasulullah, celaka saya. Beliau bertanya, Apa yang membuatmu celaka?, Umar menjawab, Saya membalikkan pelana saya tadi malam". (Pelana maksudnya bersetubuh dari belakang, tetapi tidak pada dubur). Dan Rasulullah tidak berkata apa pun, hingga turunlah ayat :

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

نِسَآ ؤُكُمْ حَرْثٌ لَّـكُمْ ۖ فَأْتُوْا حَرْثَكُمْ اَنّٰى شِئْتُمْ ۖ وَقَدِّمُوْا لِاَ نْفُسِكُمْ ۗ وَا تَّقُوا اللّٰهَ وَا عْلَمُوْۤا اَنَّکُمْ مُّلٰقُوْهُ ۗ وَ بَشِّرِ الْمُؤْمِنِيْنَ

"Istri-istrimu adalah ladang bagimu, maka datangilah ladangmu itu kapan saja dengan cara yang kamu sukai. Dan utamakanlah (yang baik) untuk dirimu. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa kamu (kelak) akan menemui-Nya. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang yang beriman." (QS. Al-Baqarah : 223)

Kemudian Rasulullah bersabda:

أَقْبِلْ وَأَدْبِرْ، وَاتَّقِ الدُّبُرَ وَالْحَيْضَةَ

“Setubuhilah isterimu dari arah depan atau dari arah belakang, tetapi hindarilah (jangan engkau menyetubuhinya) di dubur dan ketika sedang haidh“

Rasulullah Juga bersabda :

مُقْبِلَةٌ مُدْبِرَةٌ إِذَا كَانَتْ فِي الْفَرْجِ

“Silahkan menggaulinya dari arah depan atau dari belakang asalkan pada kemaluannya“


Jika ingin mengulangi jima'

Dan Apabila suami ingin mengulangi jima’ sekali lagi, maka hendaknya ia berwudhu terlebih dahulu.

Sebagaimana sabda Rasulullah :

إِذَا أَتَى أَحَدُكُمْ أَهْلَهُ ثُمَّ أَرَادَ أَنْ يَعُوْدَ فَلْيَتَوَضَّأْ

“Jika seseorang diantara kalian menggauli isterinya kemudian ingin mengulanginya lagi, maka hendaklah ia berwudhu’ terlebih dahulu.”

Kapanpun boleh melakukan jima'

Seorang suami diperbolehkan jima’ (menyetubuhi) isterinya kapan saja yang ia kehendaki; pagi, siang, sore atau malam. 

Dan Apabila seorang suami melihat wanita yang mengagumkannya, hendaknya ia mendatangi isterinya. 

Seperti yang di sabdakan Rasulullah :

إِنَّ الْمَرْأَةَ تُقْبِلُ فِيْ صُوْرَةِ شَيْطَانٍ وَتُدْبِرُ فِيْ صُوْرَةِ شَيْطَانٍ فَإِذَا أَبْصَرَ أَحَدُكُمُ امْرَأَةً فَلْيَأْتِ أَهْلَهُ، فَإِنَّ ذَلِكَ يَرُدُّ مَا فِيْ نَفْسِهِ

“Sesungguhnya wanita itu menghadap dalam rupa syaitan dan membelakangi dalam rupa syaitan.  Maka, apabila seseorang dari kalian melihat seorang wanita (yang mengagumkan), hendaklah ia mendatangi isterinya. Karena yang demikian itu dapat menolak apa yang ada di dalam hatinya.”


Haram melakukan jima'

Haram menyetubuhi isteri pada duburnya dan haram menyetubuhi isteri ketika ia sedang haidh / nifas.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَ يَسْــئَلُوْنَكَ عَنِ الْمَحِيْضِ ۙ قُلْ هُوَ اَذًى فَا عْتَزِلُوْا النِّسَآءَ فِى الْمَحِيْضِ ۙ وَلَا تَقْرَبُوْهُنَّ حَتّٰى يَطْهُرْنَ ۚ فَاِ ذَا تَطَهَّرْنَ فَأْتُوْهُنَّ مِنْ حَيْثُ اَمَرَكُمُ اللّٰهُ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ التَّوَّا بِيْنَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِيْنَ

"Dan mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang haid. Katakanlah, "Itu adalah sesuatu yang kotor." Karena itu jauhilah istri pada waktu haid; dan jangan kamu dekati mereka sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, campurilah mereka sesuai dengan (ketentuan) yang diperintahkan Allah kepadamu. Sungguh, Allah menyukai orang yang tobat dan menyukai orang yang menyucikan diri." (QS. Al-Baqarah : 222)

Rasulullah bersabda :

مَلْعُوْنٌ مَنْ أَتَى امْرَأَتَهُ فِي دُبُرِهَا

“Dilaknat orang yang menyetubuhi isterinya pada duburnya.”


Setelah melakukan jima'

Setelah selesai jima' (bersetubuh) jangan langsung tidur. Berwudhulah dulu kemudian tidur. Sebagaimana ‘Aisyah radhiyallaahu ‘anha, berkata :

كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَرَادَ أَنْ يَنَامَ وَهُوَ جُنُبٌ غَسَلَ فَرْجَهُ وَتَوَضَّأَ لِلصَّلاَةِ

“Apabila Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam hendak tidur dalam keadaan junub, beliau mencuci kemaluannya dan berwudhu’ (seperti wudhu’) untuk sholat.”

Demikian Adab dan tata cara bersetubuh yang diajarkan Rasulullah lengkap dengan doa. Semoga kita dikaruniai anak yang sholeh dan sholeha, bermanfa'at bagi agama dan negara, serta berbakti kepada orang tua.

Mohon ma'af jika ada kesalahan kata maupun bahasa dalam penulisan. Semoga artikel ini bermanfa'at.

Wassalamu'alaikum




Posting Komentar

0 Komentar