Bacaan Niat Puasa Asyura 10 Muharram dan Keutamaannya

Assalamu'alaikum

Bagaimana Bacaan Niat Puasa Asyura 10 Muharram dan Keutamaannya. Puasa Asyura atau puasa Asyuro adalah puasa sunnah yang dikerjakan pada tanggal 10 Muharram. Dan Hukum puasa Asyura ialah sunnah mu'akad, (sunnah yang sangat dianjurkan).


Berikut penjelasan singkat tentang Bacaan Niat Puasa Asyura 10 Muharram dan Keutamaannya.


Rasulullah sangat mengutamakan puasa Asyura dari puasa sunnah lainnya. 

Ketika Rasulullah berpuasa pada hari Asyura tanggal 10 Muharram, para Sahabat berkata, “Ya Rasulullah, ini adalah suatu hari yang dibesarkan oleh orang Yahudi dan Nasrani.” 

Kemudian Rasulullah bersabda, “Jika datang tahun depan, insya Allah kita berpuasa juga pada hari kesembilan (tanggal 9 Muharram).” 

Ketika para sahabat mengatakan bahwa orang Yahudi juga berpuasa pada tanggal 10 Muharram, Rasulullah kemudian menambahnya dengan puasa satu hari sebelum puasa 10 Muharram. Yaitu tanggal 9 Muharram, yakni puasa Tasu’a.

Ibnu Abbas berkata, “Maka belum lagi datang tahun berikutnya itu, Rasulullah SAW pun wafat.” (HR. Muslim dan Abu Dawud)


Niat Puasa Asyura

Tidak ada perbedaan tata cara puasa Asyura dengan puasa sunnah lainya.

Niat puasa sunnah lebih utama dilakukan sebelum terbit fajar, seperti niat puasa wajib. akan tetapi niat puasa sunah boleh sampai menjelang tergelincirnya matahari. Dengan syarat sejak terbit fajar sampai niat diucapkan belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa, seperti makan dan minum.

Dalam kitab Bulughul Maram karya Ibnu Hajar, disebutkan bahwa :

وَعَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ: ( دَخَلَ عَلَيَّ اَلنَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم ذَاتَ يَوْمٍ. فَقَالَ: هَلْ عِنْدَكُمْ شَيْءٌ?  قُلْنَا: لَا. قَالَ:  فَإِنِّي إِذًا صَائِمٌ  ثُمَّ أَتَانَا يَوْمًا آخَرَ, فَقُلْنَا: أُهْدِيَ لَنَا حَيْسٌ, فَقَالَ:  أَرِينِيهِ, فَلَقَدْ أَصْبَحْتُ صَائِمًا  فَأَكَلَ )  رَوَاهُ مُسْلِمٌ 

'Aisyah Radhiyallaahu 'anhu berkata: Suatu hari Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam masuk ke rumahku, lalu beliau bertanya: "Apakah ada sesuatu padamu?" Aku menjawab: Tidak ada. Beliau bersabda: "Kalau begitu aku shaum (puasa)." Pada hari lain beliau mendatangi kami dan kami katakan: Kami diberi hadiah makanan hais (terbuat dari kurma, samin, dan susu kering). Beliau bersabda: "Tunjukkan padaku, sungguh tadi pagi aku shaum." Lalu beliau makan. (HR. Muslim).

Untuk penjelasan lengkapnya silahkan kunjungi kitab Bulughul Maram

Dalam beberapa hadits, tidak dijelaskan bagaimana lafadz niat puasa asyura. Rasulullah hanya meniatkan dalam hati tanpa melafadzkan bacaan niat.

Syaikh Wahbah Az-Zuhaili menjelaskan bahwa semua ulama sepakat, Niat itu letaknya di Hati. Melafadzkan atau mengucapkan Niat bukanlah sebuah syarat, akan tetapi jumhur ulama mengatakan, melafadzkan Niat bertujuan untuk membantu atau mendorong dan memantapkan Hati untuk melakukan suatu ibadah. 

Berikut Lafadz Niat puasa Asyura :

نَوَيْتُ صَوْمَ فِيْ يَوْمِ عَاشُوْرَاء سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma fii yaumi 'asyuuroo’ sunnatan lillaahi ta’aalaa

"saya niat puasa Asyura, sunnah karena Allah Ta’ala"


Keutamaan Puasa Asyura

Puasa paling utama setelah puasa Ramadhan.
Sabda Rasulullah :

أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ

“Puasa paling utama setelah Ramadhan adalah (puasa bulan) Muharram dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam” (HR. Muslim)

Puasa Sunnah yang diutamakan Rasulullah

Ibnu Abbas menerangkan, tidak ada puasa sunnah yang lebih diutamakan Rasulullah melebihi puasa Asyura.

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ – رضى الله عنهما – قَالَ مَا رَأَيْتُ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – يَتَحَرَّى صِيَامَ يَوْمٍ فَضَّلَهُ عَلَى غَيْرِهِ ، إِلاَّ هَذَا الْيَوْمَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَهَذَا الشَّهْرَ . يَعْنِى شَهْرَ رَمَضَانَ

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhu ia berkata, saya tidak pernah melihat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memperhatikan puasa satu hari yang diutamakannya atas yang lainnya selain hari ini, hari asyura dan bulan Ramadhan. (HR. Bukhari)


Menghapus dosa setahun yang telah lalu

Puasa asyura dapat menghapus dosa setahun sebelumnya, Rasulullah bersabda :

سُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَاشُورَاءَ فَقَالَ يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ

Ketika Rasulullah ditanya tentang keutamaan puasa asyura, beliau menjawab, “dapat menghapus dosa setahun sebelumnya.” (HR. Muslim)

Jumlah hari Puasa Asyura (bulan Muharram)

Sayyid Sabiq menerangkan, puasa asyura memiliki tiga tingkatan. 

1. Dalam kitab Fiqih Sunnah di jelaskan. Berpuasa selama tiga hari, yaitu hari kesembilan, kesepuluh dan kesebelas (tanggal 9, 10 dan 11)

2. Berpuasa pada hari kesembilan dan kesepuluh. 

3. Dalam kitab Fiqih Islam wa Adillatuhu. Syaikh Wahbah Az-Zuhaili menjelaskan, Berpuasa pada bulan Muharram hari kesepuluh saja (10 Muharram).

Menurut mazhab Imam Syafi’i. Jika seseorang berpuasa Asyura tanpa Tasu’a, disunnahkan berpuasa pula pada tanggal 11 Muharram. 

Demikian uaraian singkat tentang Bacaan Niat Puasa Asyura 10 Muharram dan Keutamaannya.

Semoga bermanfaat, Wassalamu'alaikum

Posting Komentar

0 Komentar