Qarun Seorang Laki Laki Miskin Yang Menjadi Kaya Raya

Assalamu'alaikum

Pada awalnya Qarun adalah Seorang Laki Laki Miskin Yang Menjadi Kaya Raya. Qarun adalah Saudagar kaya raya yang hidup pada masa diutusnya Nabi Musa AS.


Nasab Qarun

Ibnu Abbas mengatakan Qarun adalah anak dari paman Nabi Musa. Dengan kata lain Qarun adalah sepupu Nabi Musa. 

Nasab Qarun Menurut Ibnu Juraij, Qarun ibnu Yas-hub ibnu Qahis. Sedangkan nasab Nabi Musa, adalah Ibnu Imran ibnu Qahis. 

Kala itu Qarun adalah seorang laki-laki yang saleh. Ia dijuluki Al-Munawwir (bersinar) karena saat membaca kitab Taurat, suaranya sangat merdu.


Setelah dia mendapatkan nikmat Allah berupa harta yang sangat banyak. Qarun menjadi lalai dan melupakan Allah. Keserakahannya lah yang menjerumuskannya ke dalam kebinasaan. Dia tidak pernah merasa puas dengan harta yang dimilikinya. Meskipun sudah begitu banyak hartanya akan tetapi masih merasa kurang. Dan ingin mempunyai harta yang lebih banyak lagi. 


Qarun menjadi kaya raya

Sebelum Qarun mempunyai harta yang sangat banyak. Dia adalah seorang laki-laki miskin yang tidak mampu menafkahi keluarganya. 

Karena keadaan ini kemudian Qarun meminta Nabi Musa untuk mendoakannya agar Allah SWT memberikan harta benda yang banyak. 

Kemudian Nabi Musa berdoa kepada Allah, karena pada saat itu Qarun adalah seorang yang sangat saleh dan pengikut ajaran Nabi Ibrahim yang taat. Kemudian Allah mengabulkan doa nabi Musa. 

Pada Akhirnya, Qarun menjadi kaya raya dan memiliki ribuan gudang emas dan perak. 

Dikisahkan bahwa setiap keluar rumah ia selalu berpakaian mewah didampingi oleh 600 orang pelayan terdiri atas 300 laki-laki dan 300 pelayan perempuan. Dan diikuti 60 ekor unta yang membawa kunci-kunci gudang kekayaannya. 

Qarun simiskin yang kini berubah menjadi kaya raya. Dia melupakan tujuan kekayaannya untuk beribadah. Dia menjadi ingkar terhadap segala nikmat yang telah Allah SWT berikan. 

Menurutnya, semua hartanya adalah buah dari hasil kerja kerasnya, bukan anugerah dari Allah.

Kedurhakaan Qarun semakin menjadi. Dia menghamburkan hartanya untuk kepentingan duniawi. Dia gunakan harta pemberian Allah dalam kesesatan, kezaliman, dan permusuhan, sehingga dia menjadi orang yang sombong. Dia juga lalai dan mendurhakai Allah dan menyembah berhala "Sobek" (dewa berkepala buaya serta dewa-dewa lainnya).

Akibat kesombongan Qarun, dia kemudian diazab oleh Allah SWT dengan cara ditenggelamkan ke dalam perut bumi beserta seluruh harta yang selama ini dibanggakannya.


Allah menceritakan Kisah Qarun didalam Al-Qur'an.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

اِنَّ قَا رُوْنَ كَا نَ مِنْ قَوْمِ مُوْسٰى فَبَغٰى عَلَيْهِمْ ۖ وَاٰ تَيْنٰهُ مِنَ الْكُنُوْزِ مَاۤ اِنَّ مَفَا تِحَهٗ لَـتَـنُوْۤاُ بِا لْعُصْبَةِ اُولِى الْقُوَّةِ اِذْ قَا لَ لَهٗ قَوْمُهٗ لَا تَفْرَحْ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ الْفَرِحِيْنَ

"Sesungguhnya Qarun termasuk kaum Musa, tetapi dia berlaku zalim terhadap mereka, dan Kami telah menganugerahkan kepadanya perbendaharaan harta yang kunci-kuncinya sungguh berat dipikul oleh sejumlah orang yang kuat-kuat. (Ingatlah) ketika kaumnya berkata kepadanya, "Janganlah engkau terlalu bangga. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang membanggakan diri."" (QS. Al-Qasas 28: Ayat 76).


قَا لَ اِنَّمَاۤ اُوْتِيْتُهٗ عَلٰى عِلْمٍ عِنْدِيْ ۗ اَوَلَمْ يَعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ قَدْ اَهْلَكَ مِنْ قَبْلِهٖ مِنَ الْقُرُوْنِ مَنْ هُوَ اَشَدُّ مِنْهُ قُوَّةً وَّاَكْثَرُ جَمْعًا ۗ وَلَا يُسْـئَلُ عَنْ ذُنُوْبِهِمُ الْمُجْرِمُوْنَ

"Dia (Qarun) berkata, "Sesungguhnya aku diberi (harta itu), semata-mata karena ilmu yang ada padaku." Tidakkah dia tahu, bahwa Allah telah membinasakan umat-umat sebelumnya yang lebih kuat daripadanya, dan lebih banyak mengumpulkan harta? Dan orang-orang yang berdosa itu tidak perlu ditanya tentang dosa-dosa mereka." (QS. Al-Qasas 28: Ayat 78).


فَخَرَجَ عَلٰى قَوْمِهٖ فِيْ زِيْنَتِهٖ ۗ قَا لَ الَّذِيْنَ يُرِيْدُوْنَ الْحَيٰوةَ الدُّنْيَا يٰلَيْتَ لَـنَا مِثْلَ مَاۤ اُوْتِيَ قَا رُوْنُ ۙ اِنَّهٗ لَذُوْ حَظٍّ عَظِيْمٍ

"Maka keluarlah dia (Qarun) kepada kaumnya dengan kemegahannya. Orang-orang yang menginginkan kehidupan dunia berkata, "Mudah-mudahan kita mempunyai harta kekayaan seperti apa yang telah diberikan kepada Qarun, sesungguhnya dia benar-benar mempunyai keberuntungan yang besar."" (QS. Al-Qasas 28: Ayat 79).


فَخَسَفْنَا بِهٖ وَبِدَا رِهِ الْاَ رْضَ ۗ فَمَا كَا نَ لَهٗ مِنْ فِئَةٍ يَّـنْصُرُوْنَهٗ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ وَمَا كَا نَ مِنَ الْمُنْتَصِرِيْنَ

"Maka Kami benamkan dia (Qarun) bersama rumahnya ke dalam Bumi. Maka tidak ada baginya satu golongan pun yang akan menolongnya selain Allah, dan dia tidak termasuk orang-orang yang dapat membela diri." (QS. Al-Qasas 28: Ayat 81).


وَاَ صْبَحَ الَّذِيْنَ تَمَـنَّوْا مَكَا نَهٗ بِا لْاَ مْسِ يَقُوْلُوْنَ وَيْكَاَ نَّ اللّٰهَ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَّشَآءُ مِنْ عِبَا دِهٖ وَيَقْدِرُ ۚ لَوْلَاۤ اَنْ مَّنَّ اللّٰهُ عَلَيْنَا لَخَسَفَ بِنَا ۗ وَيْكَاَ نَّهٗ لَا يُفْلِحُ الْكٰفِرُوْنَ

"Dan orang-orang yang kemarin mengangan-angankan kedudukannya (Qarun) itu berkata, "Aduhai, benarlah kiranya Allah yang melapangkan rezeki bagi siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya dan membatasi (bagi siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya). Sekiranya Allah tidak melimpahkan karunia-Nya pada kita, tentu Dia telah membenamkan kita pula. Aduhai, benarlah kiranya tidak akan beruntung orang-orang yang mengingkari (nikmat Allah)."" (QS. Al-Qasas 28: Ayat 82).

Apa yang dapat kita ambil dari kisah Qarun ?.
Bahwa segala sesuatu, baik itu harta benda atau kekayaan, sejatinya bukan milik kita. Melainkan sebuah titipan dari Allah. Kapanpun bisa diambil kembali, dengan cara Allah. Tinggal bagaimana kita menggunakannya. Apakah kita gunakan untuk mencari ridha Allah atau sebaliknya.

Demikian uraian singkat tentang Qarun Seorang Laki Laki Miskin Yang Menjadi Kaya Raya. Karena keingkarannya kemudian dia diazab Allah beserta seluruh hartanya.

Semoga bermanfaat, Wassalamu'alaikum



Posting Komentar

0 Komentar