Assalamu'alaikum
Berikut adalah penjelasan tentang Tata Cara Sholat Dhuha Lengkap Dengan Doa. Mulai dari keutamaan Sholat Dhuha, dan waktu untuk melakukan Sholat Dhuha. Serta Doa setelah Sholat Dhuha yang diajarkan Rasulullah. Berikut penjelasannya.
Keutamaan Sholat Dhuha
Diriwayatkan oleh Imam Muslim, Abu Daud dan Ahmad dari Abu Dzar bahwa Rasulullah SAW. bersabda,”Hendaklah masing-masing kamu bersedekah untuk setiap ruas tulang badanmu pada setiap pagi. Sebab setiap bacaan tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh orang lain melakukan amal kebaikan adalah sedekah, melarang orang lain agar tidak melakukan keburukan adalah sedekah. Dan sebagai ganti dari semua itu maka cukuplah mengerjakan dua raka'at sholat Dhuha.”
Waktu Sholat Dhuha
Waktu untuk melakukan sholat Dhuha ialah dimulai saat matahari mulai naik / terlihat. Dan berakhir hingga menjelang masuknya waktu zhuhur. Dan disunnahkan melakukan sholat Dhuha ketika matahari agak tinggi dan panas mulai terik.
Raka'at Sholat Dhuha
Rasulullah SAW melakukan Sholat Dhuha paling sedikit dua raka'at, dan maksimal dua belas raka’at di ikuti dengan salam setiap dua raka'at.
Tata Cara Sholat Dhuha
1. Berniat untuk melaksanakan shalat sunnah Dhuha
أُصَلِّي سُنَّةَ الضُّحٰي رَ كْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَا لَى.اَ للهُ اَكْبَرُ
Ushalli Sunnatadh-Dhuhaa rak'ataini lilaahi ta'aala, Allahu Akbar
Artinya:
"Aku berniat sholat Sunnah Dhuha dua raka'at karena Allah Ta'alaa"
2. Raka'at pertama, Membaca surah Al-Fatihah dan Membaca surah Asy-Syams (QS:91)
وَا لشَّمْسِ وَضُحٰٮهَا , وَا لْقَمَرِ اِذَا تَلٰٮهَا , وَا لنَّهَا رِ اِذَا جَلّٰٮهَا , وَا لَّيْلِ اِذَا يَغْشٰٮهَا , وَا لسَّمَآءِ وَمَا بَنٰٮهَا , وَا لْاَ رْضِ وَمَا طَحٰٮهَا , وَنَفْسٍ وَّمَا سَوّٰٮهَا , فَاَ لْهَمَهَا فُجُوْرَهَا وَتَقْوٰٮهَا , قَدْ اَفْلَحَ مَنْ زَكّٰٮهَا , وَقَدْ خَا بَ مَنْ دَسّٰٮهَا , كَذَّبَتْ ثَمُوْدُ بِطَغْوٰٮهَاۤ , اِذِ انْۢبَعَثَ اَشْقٰٮهَا , فَقَا لَ لَهُمْ رَسُوْلُ اللّٰهِ نَا قَةَ اللّٰهِ وَسُقْيٰهَا , فَكَذَّبُوْهُ فَعَقَرُوْهَا ۖ فَدَمْدَمَ عَلَيْهِمْ رَبُّهُمْ بِذَنْبِۢهِمْ فَسَوّٰٮهَا , وَلَا يَخَا فُ عُقْبٰهَا
wasy-syamsi wa dhuhaahaa, wal-qomari izaa talaahaa, wan-nahaari izaa jal-laahaa, wal-laili izaa yaghsyaahaa, was-samaaa-i wa maa banaahaa, wal-ardhi wa maa thohaahaa, wa nafsiw wa maa sawwaahaa, fa al-hamahaa fujuurohaa wa taqwaahaa, qod aflaha mang zakkaahaa, wa qod khooba mang dassaahaa, kazzabat samuudu bithoghwaahaaa, izimba'asa asyqoohaa, fa qoola lahum rosuulullohi naaqotallohi wa suqyaahaa,
fa kazzabuuhu fa 'aqoruuhaa fa damdama 'alaihim robbuhum bizambihim fa sawwaahaa, wa laa yakhoofu 'uqbaahaa
Artinya:
"Demi matahari dan sinarnya pada pagi hari, demi bulan apabila mengiringinya, demi siang apabila menampakkannya, demi malam apabila menutupinya (gelap gulita), demi langit serta pembinaannya (yang menakjubkan), demi bumi serta penghamparannya, demi jiwa serta penyempurnaan (ciptaan)nya, maka Dia mengilhamkan kepadanya (jalan) kejahatan dan ketakwaannya, sungguh beruntung orang yang menyucikannya (jiwa itu), dan sungguh rugi orang yang mengotorinya. (Kaum) Samud telah mendustakan (Rasul-Nya) karena mereka melampaui batas (zalim), ketika bangkit orang yang paling celaka di antara mereka, lalu Rasul Allah (Salih) berkata kepada mereka, "(Biarkanlah) unta betina dari Allah ini dengan minumannya", Namun mereka mendustakannya dan menyembelihnya, karena itu Tuhan membinasakan mereka karena dosanya, lalu diratakan-Nya (dengan tanah), Dan Dia tidak takut terhadap akibatnya."
Atau membaca Surah Al-Kafirun (QS:109)
3. Raka'at kedua, Membaca surah Adh-Dhuha (QS:93)
وَا لضُّحٰى , وَا لَّيْلِ اِذَا سَجٰى , مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا قَلٰى , وَلَـلْاٰ خِرَةُ خَيْرٌ لَّكَ مِنَ الْاُ وْلٰى , وَلَسَوْفَ يُعْطِيْكَ رَبُّكَ فَتَرْضٰى , اَلَمْ يَجِدْكَ يَتِيْمًا فَاٰ وٰى , وَوَجَدَكَ ضَآ لًّا فَهَدٰى , وَوَجَدَكَ عَآئِلًا فَاَ غْنٰى , فَاَ مَّا الْيَتِيْمَ فَلَا تَقْهَرْ , وَاَ مَّا السَّآئِلَ فَلَا تَنْهَرْ , وَاَ مَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ
wadh-dhuhaa, wal-laili izaa sajaa, maa wadda'aka robbuka wa maa qolaa, wa lal-aakhirotu khoirul laka minal-uulaa, wa lasaufa yu'thiika robbuka fa tardhoo, a lam yajidka yatiimang fa aawaa, wa wajadaka dhooollang fa hadaa, wa wajadaka 'aaa-ilang fa aghnaa, fa ammal-yatiima fa laa taq-har, wa ammas-saaa-ila fa laa tan-har, wa ammaa bini'mati robbika fa haddis
Artinya :
"Demi waktu duha (ketika matahari naik sepenggalah), dan demi malam apabila telah sunyi, Tuhanmu tidak meninggalkan engkau (Muhammad) dan tidak (pula) membencimu, dan sungguh, yang kemudian itu lebih baik bagimu daripada yang permulaan. Dan sungguh, kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, sehingga engkau menjadi puas. Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungi(mu), Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk, Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan. Maka terhadap anak yatim janganlah engkau berlaku sewenang-wenang, Dan terhadap orang yang meminta-minta, janganlah engkau menghardik(nya), Dan terhadap nikmat Tuhanmu, hendaklah engkau nyatakan (dengan bersyukur)."
Atau membaca Al-ikhlas (QS:112)
Keterangan: Rukuk, iktidal, sujud, duduk di antara dua sujud, tasyahud dan salam dilakukan sama seperti cara pelaksanaan sholat fardhu.
4. Setelah sholat Dhuha membaca do'a. Do'a setelah sholat Dhuha diperbolehkan menggunakan doa apapun. Akan tetapi, Do'a yang biasa dilakukan oleh Rasulullah setelah sholat Dhuha ialah :
اَللّٰهُمّ اِنَّ الضُّحَآءَ ضُحَآءُكَ وَالْبَهَاءَبَهَاءُكَ , وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ , وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ , اَللّٰهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقيِ فِي السَّمَآءِفَأَنْزِلْهُ , وَاِنْ كاَنَ فِي الْاَرْضِ فَأَخْرِجْهُ , وَاِنْ كاَنَ مُعْسِرًافَيَسِّرْهُ , وَاِنْ كاَنَ حَرَا مًا فَطَهِّرهُ , وَاِنْ كاَنَ بَعِيْدًافَقَرِّبْهُ , بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَا لِكَ وَقُوَّتِكَ , وَقُدْرَتِكَ آ تِنِيْ مَآاٰتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِينَ
Allahumma innad dhuhaa-a dhuha-uka, wal bahaa-a baha-uka, wal jamaala jamaaluka, wal quwwata quwwatuka, wal qudrota qudrotuka, wal 'ismata 'ismatuka, Allahumma in kaana rizqii fis samaa-i fa-anzilhu, wa in kaana fil ardhi fa akhrijhu, wa in kana mu’siron fa yassirhu, wa in kaana harooman fathohhirhu, wa in kaana ba’iidan faqorribhu, bihaqqi dhuhaa-ika, wa bahaa-ika, wa jamaalika, wa quwwatika, wa qudrotika, aatinii maa atayta 'ibaadakash shoolihiin
Artinya:
"Ya Allah, bahwasannya waktu Dhuha itu adalah waktu-Mu, dan keagungan itu adalah keagungan-Mu, dan keindahan itu adalah keindahan-Mu, dan kekuatan itu adalah kekuatan-Mu, dan perlindungan itu adalah perlindunganMU. Ya Allah, jika rizkiku masih di atas langit, maka turunkanlah, jika masih di dalam bumi, maka keluarkanlah, jika masih sukar, maka mudahkanlah, jika (ternyata) haram, maka sucikanlah, jika masih jauh, maka dekatkanlah, Berkat waktu Dhuha, keagungan, keindahan, kekuatan dan kekuasaan-Mu, limpahkanlah kepada kami segala yang telah Engkau limpahkan kepada hamba-hambaMU yang sholeh”.
Demikian penjelasan singkat tentang Tata Cara Sholat Dhuha Lengkap Dengan Doa.
Semoga bermanfaat, Wassalamu'alaikum
0 Komentar