Assalamu'alaikum
Istighfar adalah bacaan untuk memohon ampunan kepada Allah SWT, atas dosa yang telah diperbuat, entah itu di sengaja atau tanpa sengaja telah melakukan perbuatan dosa. Dengan harapan dosa - dosa yang telah di perbuat mendapatkan ampunan dari Allah SWT.
Bacaan istighfar yang umum diucapkan adalah Astaghfirullahal'adzim. Akan tetapi bacaan istighfar yang lebih utama di sebut Sayyidul istighfar. Lantas bagaimana lafadz bacaan Sayyidul Istighfar?.
Berikut Bacaan Sayyidul Istighfar dan Keutamaannya.
Bacaan Sayyidul Istighfar
اَللّٰهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِي . وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ . أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ . أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوءُ لَكَ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي . فَاغْفِرْ لِي فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ
Allahumma anta Rabbii laa ilaha illaa anta kholaqtanii, wa anaa ‘abduka wa anaa ‘alaa ahdika wa wa’ dika mastatha’ tu, A’uudzu bika min syarri maa shana’tu, Abuu’u laka bini’ matika ‘alayya wa abuu’u laka bidzanbi faghfir lii, Faghfirlii fainnahu laa yaghfirudz-dzunuuba illa anta.
"Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, yang tiada Tuhan yang pantas disembah melainkan Engkau. Tuhan yang telah menciptakan diriku. Aku adalah hamba-Mu dan aku ada dalam perjanjian-Mu, yang dengan segala kemampuanku aku laksanakan perintah-Mu. Aku berlindung dari segala perbuatan buruk yang aku lakukan kepada-Mu. Engkau telah mencurahkan nikmat-Mu kepadaku, sedangkan aku senantiasa berbuat dosa. Ampunilah dosaku karena tidak ada yang dapat mengampuni dosa kecuali Engkau”.
Keutamaan membaca doa sayyidul istighfar
Selain untuk menghapus dosa - dosa yang telah lalu, Rasulullah juga menjelaskan tentang keutamaan membaca Sayyidul Istighfar, seperti dalam sebuah hadits, Rasulullah bersabda :
مَنْ قَالَهَا مِنَ النَّهَارِ مُوقِنًا بِهَا ، فَمَاتَ مِنْ يَوْمِهِ قَبْلَ أَنْ يُمْسِىَ ، فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ ، وَمَنْ قَالَهَا مِنَ اللَّيْلِ وَهْوَ مُوقِنٌ بِهَا فَمَاتَ قَبْلَ أَنْ يُصْبِحَ ، فَهْوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ
"Barangsiapa mengucapkannya pada siang hari dan meyakininya, lalu dia mati pada hari itu sebelum waktu sore, maka dia termasuk penghuni surga. Dan barang siapa mengucapkannya pada malam hari dalam keadaan meyakininya, lalu dia mati sebelum waktu pagi, maka dia termasuk penghuni surga."
Dijelaskan di dalam Al-Qur'an, Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَمَا كَا نَ اللّٰهُ لِيُعَذِّبَهُمْ وَاَ نْتَ فِيْهِمْ ۗ وَمَا كَا نَ اللّٰهُ مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ يَسْتَغْفِرُوْنَ
wa maa kaanallohu liyu'azzibahum wa angta fiihim, wa maa kaanallohu mu'azzibahum wa hum yastaghfiruun
"Tetapi Allah tidak akan menghukum mereka, selama engkau (Muhammad) berada di antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan menghukum mereka, sedang mereka (masih) memohon ampunan." (QS. Al-Anfal 8: Ayat 33)
Dalam sebuah hadits juga dijelaskan, Rasulullah bersabda, "Apabila seorang mukmin melakukan suatu dosa, maka tercoretlah noda hitam di hatinya. Apabila ia bertaubat, meninggalkannya dan beristighfar, maka bersihlah hatinya." (HR. Nasa’i, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, Tirmidzi).
Dan masih banyak lagi keistimewaan bacaan sayyidul istighfar.
Demikian uraian singkat tentang Bacaan Sayyidul Istighfar dan Keutamaannya. Semoga bermanfaat.
Wassalamu'alaikum
0 Komentar