Hukum Memejamkan Mata Ketika Sholat

Assalamu'alaikum

Memejamkan mata ketika sholat, tentu tujuan memejamkan mata ketika sholat adalah agar ketika mengerjakan sholat, berharap agar lebih khusu'. Akan tetapi taukah kita hukum dari memejamkan mata ketika sholat. Berikut penjelasan singkatnya:


Syekh Abu Bakar Syaththa Ad-Dimyati dalam kitab I’anatut Thalibin, menjelaskan. Terdapat empat hukum memejamkan mata ketika sholat.


Pertama, memejamkan mata saat sholat pada dasarnya boleh dan bukan perbuatan makruh, dan memang tidak ada larangan khusus mengenai hal itu. Dibolehkan memajamkan mata ketika sholat, selama aman dan tidak membahayakan. Ia mengatakan:

ولا يكره تغميض عينيه، أي لأنه لم يرد فيه نهي 

"Tidak dimakruhkan memejamkan mata saat sholat karena tidak ada dalil yang melarangnya". 


Kedua, memejamkan mata ketika sholat diwajibkan, ketika ada yang tidak menutup aurat dalam saf sholat.

Syekh Abu Bakar mengatakan:

وقد يجب التغميض إذا كان العرايا صفوفا 

"Wajib memejamkan mata kalau ada yang tidak busana (terlihat auratnya) dalam saf sholat". 

Ketiga, memejamkan mata disunnakan apabila sholat di tempat yang banyak gambar dan ukiran.
Dalam kitab I’anatul Thalibin dijelaskan:

وقد يسن كأن صلى لحائط مزوق ونحوه مما يشوش فكره 

"Disunahkan memejamkan mata apabila sholat dekat dinding yang diukir dan jika hal itu bisa menganggu pikiran".


Keempat, dimakruhkan memejamkan mata apabila berbahaya/membahayakan, seperti sholat di tempat yang banyak binatang yang membahayakan.

Syekh Zainuddin Al-Malibari dalam kitab Fathul Mu’in menjelaskan:

وسن إدامة نظر محل سجوده لأن ذلك أقرب إلى الخشوع، ولو أعمى، وإن كان عند الكعبة أو في الظلمة، أو في صلاة الجنازة. نعم، السنة أن يقتصر  نظره على مسبحته عند رفعها في التشهد لخبر صحيح فيه.

"Disunnahkan melanggengkan (mengarahkan) pandangan mata ke arah tempat sujud supaya lebih khusyu’, sekalipun tuna tentra, sedang sholat dekat Ka’bah, sholat di tempat yang gelap, ataupun sholat jenazah. Namun disunnahkan mengarahkan pandangan mata ke jari telunjuk, terutama ketika mengangkat jari telunjuk, saat tasyahud akhir, karena ada dalil shahih tentang kesunahan itu". 

Dari penjelasan tersebut. Poinnya adalah, ketika sholat dianjurkan mengarahkan pandangan ke tempat sujud, mulai dari takbiratul ihram sampai salam. Walaupun sholat di depan Ka’bah atau di tempat yang gelap. 

Wassalamu'alikum. Semoga bermanfaat


Posting Komentar

0 Komentar