Jejak Sejarah Kedatangan Kaum Ba'alawi Dari Hadramaut Ke Indonesia yang telah difasilitasi Oleh Mufti Batavia pada saat itu.
Berikut sejarah singkat kapan para habib ba'alawi dari hadramaut yaman datang ke indonesia.
Berawal dari, Dua tahun setelah Perang Diponegoro berakhir. Ahli politik Islam dan sosiologi Belanda, Prof. Snouck Hurgronje, yang pada saat itu menempuh pendidikan di Mesir dan Arab Saudi untuk mempelajari Islam dan budayanya.
Kemudian Pemerintah Hindia Belanda menyusun strategi untuk mendatangkan kaum Muslim dari daerah Hadramaut Yaman ke pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan dan pulau-pulau di Nusantara. Yang bertujuan untuk meredam terjadinya pemberontakan seperti halnya perang Diponegoro.
Mufti Batavia dari keturunan Yaman saat itu ialah Habib Usman bin Yahya. Para Habib dari yaman datang secara bergelombang, pertama didatangkan oleh Pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1838, dan pada tahun 1900.
Kemudian pada tahun 1928 Masehi. Mereka mendirikan organisasi keagamaan dengan nama Rabithah Alawiyah. Sebagai pencatatan silsilah orang-orang dari Hadramaut Yaman. Rabithah Alawiyah didirikan oleh Alwi bin Thahir Al-Hadad.
Didalam catatan sejarah, para pelaku dalam perang Diponegoro adalah dari golongan Sayyid yang datang dari Kota Hijaz ( Antara Kota Madinah dan Kota Mekah ) dan bukan dari golongan habib ba'alawi.
Sedangkan kaum dari golongan Hadramaut Yaman yang dikenal dengan Habib Ba'alawi baru datang pada tahun 1838 atau 2-3 tahun setelah perang diponegoro berakhir. Dimana kedatangan kaum ba'alawi ini telah difasilitasi oleh Pemerintah Hindia Belanda.
0 Komentar