Hukum Memakai Kutek Di Dalam Islam

Assalamu'alikum

Kutek adalah lapisan benda yang menempel pada kuku. Berbeda dengan henna yang menempel hanya warnanya saja, setelah dibersihkan, sehingga hanya tertinggal warnanya saja, henna tidak berupa benda yang masih menempel pada kuku.


Apakah kutek dapat menghalangi air wudhu ke dalam kuku, sehingga wudhu menjadi tidak sah ?

Firman Allah dalam Al-qur'an, al-maidah:6

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِ

"Wahai orang-orang yang beriman. Bila kamu hendak melaksanakan shalat, maka basuhlah wajah dan tanganmu sampai siku. Sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai kedua mata kaki".


Menurut mazhab Syafi’i ialah dibasuh hingga sampainya air ke dalam kulit, tanpa ada penghalang apapun.

Maka dalam hal ini kutek dapat menghalangi air sampai pada kuku.

Imam an-Nawawi berkata:
 
ﺇﺫا ﻛﺎﻥ ﻋﻠﻰ ﺑﻌﺾ ﺃﻋﻀﺎﺋﻪ ﺷﻤﻊ ﺃﻭ ﻋﺠﻴﻦ ﺃﻭ ﺣﻨﺎء ﻭاﺷﺘﺒﺎﻩ ﺫﻟﻚ ﻓﻤﻨﻊ ﻭﺻﻮﻝ اﻟﻤﺎء اﻟﻰ ﺷﺊ ﻣﻦ اﻟﻌﻀﻮ ﻟﻢﺗﺼﺢ ﻃﻬﺎﺭﺗﻪ ﺳﻮاء ﻛﺜﺮ ﺫﻟﻚ ﺃﻡ ﻗﻞ ﻭﻟﻮ ﺑﻘﻲ ﻋﻠﻰ اﻟﻴﺪ ﻭﻏﻴﺮﻫﺎ ﺃﺛﺮ اﻟﺤﻨﺎء ﻭﻟﻮﻧﻪ ﺩﻭﻥ ﻋﻴﻨﻪ ﺃﻭ ﺃﺛﺮ ﺩﻫﻦ ﻣﺎﺋﻊﺑﺤﻴﺚ ﻳﻤﺲ اﻟﻤﺎء ﺑﺸﺮﺓ اﻟﻌﻀﻮ ﻭﻳﺠﺮﻱ ﻋﻠﻴﻬﺎ ﻟﻜﻦ ﻻ ﻳﺜﺒﺖ ﺻﺤﺖ ﻃﻬﺎﺭﺗﻪ
 
"Apabila pada bagian anggota wudhu terdapat lilin, adonan, henna, atau semacamnya, yang menghalangi sampainya air pada anggota wudhu, maka thoharohnya tidak sah. Baik (dzat penghalang) itu sedikit maupun banyak. Namun, jika pada tangan atau anggota wudhu lainnya masih menyisakan bekas henna atau warna henna, tanpa ada dzatnya atau bekas dari minyak atau lemak cair, sekiranya air masih bisa mengenai dan mengalir pada kulit, maka thoharohnya sah".

Dalam kitab Fatḥul Mu'in dijelaskan:

(وَ) رَابِعُهَا: (أَنْ لَا يَكُوْنَ عَلى الْعُضْوِ حَائِلٌ) بَيْنَ الْمَاءِ وَ الْمَغْسُوْلِ، (كَنُوْرَةٍ) وَ شَمْعٍ وَ دُهْنٍ جَامِدٍ وَ عَيْنِ حُبْرٍ وَ حِنَّاءٍ، بِخِلَافِ دُهْنٍ جَارٍ أَيْ مَائِعٍ – وَ إِنْ لَمْ يَثْبُتِ الْمَاءُ عَلَيْهِ – وَ أَثَرَ حُبْرٍ وَ حِنَّاءٍ

"Syarat yang keempat dari wudhu’ adalah tidak ada penghalang pada anggota wudhu’. Di antara air dan anggota yang dibasuh. Seperti kapur, lilin, minyak yang telah mengeras, dzat tinta dan henna. Berbeda dengan minyak yang cair, meski air tidak menetap pada anggota wudhu serta bekas tinta dan henna".


Henna yang masih menempel pada kuku, maka menghalangi sampainya air pada kuku. Maka Henna semacam ini sebut sebagai kutek, atau henna yang belum dikelupas.

Jika kutek dibiarkan tetap menempel saat berwudhu, maka wudhunya tidak sah. Berbeda jika henna yang menempel pada kuku adalah tinggal bekas atau warnanya saja, dan tidak menghalangi sampainya air wudhu pada kuku, maka wudhunya sah.

Wallahu a'lam bissawab. Semoga bermanfaat.
Wassalamu'alaikum


Posting Komentar

0 Komentar