Allah Ta'ala berfirman:
"Dan dalam hal yang sedemikian ini - yakni hal-hal kebaikan - maka hendaknya berlumba-lumbalah orang-orang yang ingin berlumba-lumba." (al-Muthaffifin: 26)
567. Dari Sahal bin Sa'ad r.a. bahawasanya Rasulullah s.a.w. diberi minuman lalu beliau meminumnya dan di sebelah kanannya ada seorang anak, sedang di sebelah kirinya ada orang-orang tua. Lalu beliau bersabda - kepada anak itu: "Adakah engkau izinkan kalau ini saya berikan kepada orang-orang tua itu?" Anak itu menjawab: "Tidak, demi Allah, ya Rasulullah, saya tidak akan mengalahkan diriku dalam memperolehi bahagianku daripada Tuan itu sehingga memberikannya kepada orang lain."
Maksudnya: Oleh sebab anak itu ingin memperolehi keberkahan dan sisa minuman Rasulullah s.a.w., maka ia tetap memintanya dan tidak suka mengalah sekalipun kepada orang-orang tua dan anak itu memang yang berhak, sebab berada di sebelah kanannya.
Selanjutnya Rasulullah s.a.w. meletakkan minuman itu di tangan anak tadi.
Tallahu dengan ta' mutsannat di atas ertinya meletakkannya. Anak yang tersebut di atas itu ialah Ibnu Abbas, radhiallahu 'anhuma.
568. Dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi s.a.w., sabdanya: "Pada suatu ketika Nabi Ayyub 'alaihis salam mandi dengan telanjang, lalu jatuhlah padanya seekor belalang dari emas, lalu beliau mengibas-ngibaskan pada bajunya. Kemudian Tuhannya Azzawaj'alla memanggilnya: "Hai Ayyub, bukankah Aku telah membuatmu menjadi kaya - dalam jiwanya - dari apa yang engkau lihat itu?" Ayyub menjawab: "Benar, demi keagunganMu, tetapi saya sama sekali tidak dapat merasa kaya - yakni masih amat memerlukan - pada keberkahanMu." (Riwayat Bukhari)