Ù‚َا Ù„َ عِÙŠْسَÙ‰ ابْÙ†ُ Ù…َرْÙŠَÙ…َ اللّٰÙ‡ُÙ…َّ رَبَّÙ†َاۤ اَÙ†ْزِÙ„ْ عَÙ„َÙŠْÙ†َا Ù…َآئِدَØ©ً Ù…ِّÙ†َ السَّÙ…َآØ¡ِ تَÙƒُÙˆْÙ†ُ Ù„َـنَا عِÙŠْدًا Ù„ِّاَÙˆَّÙ„ِÙ†َا Ùˆَاٰ Ø®ِرِÙ†َا Ùˆَاٰ ÙŠَØ©ً Ù…ِّÙ†ْÙƒَ ۚ Ùˆَا رْزُÙ‚ْÙ†َا Ùˆَاَ Ù†ْتَ Ø®َÙŠْرُ الرّٰزِÙ‚ِÙŠْÙ†َ
"'Isa putra Maryam berdoa, "Ya Tuhan kami, turunkanlah kepada kami hidangan dari langit (yang hari turunnya) akan menjadi hari raya bagi kami, yaitu bagi orang-orang yang sekarang bersama kami ataupun yang datang setelah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan Engkau; berilah kami rezeki, dan Engkaulah sebaik-baik pemberi rezeki." (QS. Al-Ma'idah : 114)
Dari keterangan ahli tafsir, Nabi Isa As setelah bersembahyang dua raka'at, kemudian beliau menundukkan kepala seraya berdoa dengan doa ini serta sambil menangis.
0 Komentar